Advertisement
Suatu
kewajiban dapat dikatakan sebagai utang
jangka pendek apabila pelunasannya akan dilakukan dengan menggunakan
sumber-sumber aset lancar atau dengan menimbulkan utang jangka pendek yang
baru.
1.
Macam-macam
Utang Jangka Pendek
a. Utang
jangka pendek yang jumlahnya dapat diketahui
Suatu kewajiban dapat
dikategorikan sebagai utang jangka pendek yang sudah pasti atau jumlahnya dapat
diketahui, apabila memenuhi syarat sebagai berikut :
·
Kewajiban membayar sudah pasti
·
Jumlah yang harus dibayar sudah pasti
Contoh :
-
Utang dagang
-
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
pada periode ini
-
Utang deviden
-
Uang muka dan jaminan yang dapat diminta
kembali
-
Dana yang dikumpulkan oleh pihak ketiga
Perusahaan kadang-kadang
menjadi pihak yang mengumpulkan uang dari langganan/pegawai yang nantinya akan
diserahkan pada pihak lain.
Contoh
: Setiap membayar gaji pegawai dipotong
sebesar 5% sebagai pajak penghasilan pegawai yang nantinya akan disetor ke kas
negara.
Jurnal : Gaji dan Upah Rp
1.200.000,-
Utang PPh Rp
60.000,-
Kas Rp
1.140.000,-
-
Utang biaya
-
Pendapatan diterima dimuka
b. Taksiran
Utang atau Utang yang Jumlahnya Belum Ditetapkan
·
Taksiran untuk pajak penghasilan
Pajak ditaksir dengan
cara mengalikan tarif pajak yang berlaku dengan jumlah laba. Mendebet rekening Pajak Penghasilan dan mengkredit Utang PPh.
·
Taksiran utang hadiah yang beredar
Hadiah merupakan biaya
untuk periode dimana penjualan barang-barang tersebut terjadi. Hadiah biasanya
ada yang diambil dan ada yang tidak diambil, apabila hadiah tersebut diambil
maka pengambilannya tidak boleh melampaui suatu periode akuntansi. Apabila
pengambilan melampaui suatu periode akuntansi, maka pada akhir tahun dibuat
jurnal penyesuaian dengan mendebet Biaya
Hadiah dan mengkredit Utang Hadiah
Beredar.
·
Taksiran Utang Garansi
Jika barang-barang yang
diual disertai dengan garansi untuk perbaikan, maka pada akhir periode dihitung
taksiran-taksiran jumlah biaya yang akan terjadi sebagai akibat adanya garansi
tersebut.
Contoh :
Bulan
Januari sampai Desember 2001 terjadi penjualan 1.500
set televisi @Rp 1.000.000,-
Jurnal :
Piutang Rp 1.500.000.000,-
Penjualan Rp
1.500.000.000,-
31
Desember 2001, taksiran biaya garansi 1.500 x Rp
50.000 = Rp 75.000.000
Jurnal :
Biaya Garansi Rp 75.000.000,-
Taksiran Utang Garansi Rp 75.000.000,-
Selama
tahun 2002, biaya perbaikan yang terjadi Rp 20.000.000
termasuk spare part, gaji, dll.
Jurnal :
Taksiran Utang Garansi Rp 20.000.000,-
Kas/Persed. Suku Cad. Rp 20.000.000,-
c. Utang-utang
Bersyarat
Merupakan utang-utang
yang sampai pada tanggal Laporan Posisi Keuangan masih belum pasti apakah akan
menjadi kewajiban atau tidak.
Contoh :
·
Piutang wesel didiskontokan
·
Tambahan pajak yang belum jelas
kepastiannya
·
Jaminan terhadap perusahaan anak
Utang
bersyarat dalam Laporan Posisi Keuangan ditunjukkan dengan catatan kaki atau
dilaporkan dalam judul tersendiri.
Sumber : Komala Ardiyani, S.E., M.Si., Ak., dosen fakultas ekonomi Universitas Pekalongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, silahkan berkomentar pada kotak komentar di bawah ini