Senin, 15 Desember 2014

Permintaan Tidak Langsung

Advertisement


1.      Menulis Pesan Good Will

            Pesan Good Will merupakan pesan-pesan yang bersifat kekeluargaan.
Yang perlu diperhatikan dalam menuliskan pesan good will yang baik adalah bahwa good will harus mencerminkan perhatian, kejujuran, dan kebenaran.
Bentuk-bentuk good will, antara lain :

a.      Ucapan selamat
      Ditujukan kepada perusahaan atau individu yang berhasil meraih suatu penghargaan tertentu.
Cara menyusun ucapan selamat, antara lain sebagai berikut :
·         Ide pokok diletakkan dibagian paling awal pesan, tujuannya adalah untuk memberikan penekanan terhadap apa yang akan disampaikan.
·         Alasan pemberian ucapan selamat dan rincian atau informasi tambahan yang mendukung ucapan selamat.
·         Penutup, untuk memberikan penekanan bahwa ucapan tersebut menggambarkan audience berhak atau layak mendapatkan penghargaan tersebut.

b.      Penghargaan
·         Dalam  perusahaan : karena sumbangan karyawan terhadap perusahaan. Akan dikompensasikan dalam bentuk ucapan terimakasih dan gaji kepada orang yang tepat dan layak.
·         Kepada relasi bisnis : karena jasa-jasanya kepada perusahaan.

c.       Ucapan duka cita
Untuk menunjukkan perhatian terhadap perusahaan atau individu yang mendapat musibah atau bencana.

d.      Ucapan salam
Tujuannya adalah untuk menunjukkan hubungan yang ramah atau hangat. Ucapan salam diberikan kepada orang-orang yang ada dalam perusahaan ataupun kepada relasi bisnis.

2.      Pesan Buruk (Bad News)

Yang perlu diperhatikan dalam menyusun pesan buruk/negatif adalah :
·         Bagaimana hubungan antar individu yang terjadi setelahnya.
·         Memprioritaskan dari segi manusianya.
·   Analisis audience, dengan cara memperkirakan reaksi yang akan diberikan oleh audience.
·         Apa yang akan dilakukan oleh audience.
Menyusun pesan negatif yang baik, digunakan untuk mengantisipasi reaksi audience yang tidak baik, sebaiknya disusun secara konvensional atau secara tidak langsung.

Tahapan dalam menyusun pesan negatif dibedakan menjadi lima, yaitu :
a.       Mulailah dengan pesan yang sifatnya umum
b.      Jelaskan masalah yang dihadapi
c.       Nyatakan pesan negatifnya
d.      Ambil tindakan yang diperlukan
e.       Ditutup dengan pesan yang positif

3.      Pesan Persuasif (pesan yang membujuk/mengajak/mempengaruhi)

            Pesan persuasif adalah pesan yang dimaksudkan untuk mengubah pendapat, sikap, kepercayaan, atau perilaku individu atau organisasi.
Pesan persuasif penting, karena pembuat pesan mengharapkan pihak lain untuk berubah sehingga sesuai dengan yang diinginkan atau sehingga perusahaan dapat memperoleh manfaatnya.

Struktur atau organisasi pesan persuasif, adalah sebagai berikut ;
a.       Attention / perhatian
      Menunjukkan bahwa ide poko pesan tersebut bermanfaat, menarik atau bahkan kedua-duanya. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audience.
b.      Interest / minat
      Menyatakan ide pokok yang relevan dengan audience, menggambarkan apa relevansinya sehingga membangkitkan minat audience.
c.       Desire / keinginan
      Mendukung audience sehingga merasa membutuhkan atau bersedia mengambil tindakan seperti yang diinginkan komunikator.
d.      Action / tindakan
      Bertujuan untuk mendesak atau menjembatani respon audience.

Jenis-jenis pesan persuasif

                        Berdasarkan tujuannya, pesan persuasif dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a.       Untuk tindakan, dibedakan menjadi dua yaitu :
1)      Internal perusahaan
2)      Eksternal perusahaan

Dalam menyusun pesan persuasif untuk tindakan perlu diperhatikan :
·         Tekankan manfaat yang diperoleh dengan memenuhi permintaan.
·         Buatlah permintaan reasonable

b.      Untuk klaim dan penyesuaian
      Tujuannya adalah untuk memuaskan harapan pihak konsumen dalam hal bertransaksi barang atau jasa. Manfaatnya adalah untuk mempertahankan citra baik perusahaan di mata konsumen.

c.       Untuk penjualan
Tujuannya adalah :
·         Menjaring pelanggan atau konsumen baru
·         Menanamkan nama perusahaan ke dalam ingatan konsumen
·         Membangkitkan minat calon konsumen agar membeli produk yang ditawarkan.
·         Menarik calon konsumen untuk mengunjungi tempat usaha
·         Membangkitkan minat untuk mencoba atau menggunakan barang/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.


Sumber : Siti Yunitarini, SE, MM, dosen fakultas ekonomi Universitas Pekalongan.
Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, silahkan berkomentar pada kotak komentar di bawah ini