Advertisement
1.
Komponen Laporan Keuangan
Menurut PSAK
2009, ada enam komponen laporan keuangan yang lengkap yaitu sebagai berikut :
a.
Laporan Laba Rugi
b.
Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
c.
Laporan Perubahan Ekuitas
d.
Laporan Arus Kas
e.
Catatan Atas Laporan Keuangan
a.
Laporan Laba Rugi
Merupakan
laporan yang mengukur keberhasilan operasi dan kinerja perusahaan dalam melakukan
aktivitas bisnisnya selama periode waktu tertentu. Jika penghasilan lebih
besar dari beban (penghasilan > beban) maka perusahaan
menghasilkan Laba, jika penghasilan lebih kecil dari beban (penghasilan
< beban) maka perusahaan menghasilkan Rugi.
·
Komponen Laporan Laba Rugi
-
Pendapatan (Revenue) : arus masuk
atau penambahan lain atas aset suatu entitas atau penyelesaian liabilitas
(kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian jasa, atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau
operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas.
-
Beban
(Expenses) : arus keluar
atau pemakaian lain aset atau terjadinya liabilitas (kombinasi keduanya) yang
berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan
aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang
berkelanjutan dari suatu entitas.
-
Keuntungan (Gains) : kenaikan
ekuitas yang berasal dari transaksi periferal (sesuatu menyatakan sesuatu yang
bersifat sampingan, bukan merupakan hal yang utama/inti) atau insidental pada
suatu entitas dan dari transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang
mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi
oleh pemilik.
-
Kerugian (Losses) : penurunan
ekuitas yang berasal dari transaksi periferal atau insidental pada suatu
entitas dan dari semua transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang
mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari beban atau distribusi kepada
pemilik.
·
Manajemen
Laba (earning management)
-
Tujuan dilakukannya manajemen laba :
Adalah untuk
memberikan fleksibilitas kepada manajemen untuk melindungi diri dan
perusahaannya dalam menghadapi keadaan yang tidak diinginkan seperti kerugian
bagi pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak dengan perusahaan.
·
Kegunaan
Laporan Laba Rugi
-
Laporan laba/rugi membantu pemakai laporan keuangan
memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara.
-
Sebagai contoh investor dan kreditor dapat menggunakan
informasi yang terdapat dalam laporan laba/rugi untuk :
1)
Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan
2)
Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa
depan
3)
Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian
arus kas masa depan
·
Keterbatasan
Laporan Laba Rugi
-
Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak
dilaporkan dalam laporan laba/rugi.
-
Angka-anagka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi
yang digunakan.
-
Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
·
Format
Laporan Laba Rugi
1) Single Step
Laporan
laba/rugi disajikan dengan cara menjumlah semua penghasilan dan menguranginya
dengan semua beban (tanpa memisahkan antara penghitungan laba dari kegiatan
operasional dan laba dari kegiatan non-operasional).
2) Multiple Step
Laporan
laba/rugi disusun dalam beberapa kelompok sesuai jenis penghasilan dan beban.
Pada kelompok pertama, perusahaan menghasilkan laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan
operasional (selisih antara penghasilan operasional dengan beban operasional).
Selanjutnya, perusahaan menghitung laba/rugi yang diperoleh dari kegiatan
non-operasional, laba/rugi revaluasi, dsb.
b.
Laporan
Posisi Keuangan (Neraca)
Merupakan
laporan yang berisi aset, liabilitas, dan ekuitas pemegang saham perusahaan
bisnis pada suatu tanggal tertentu.
Laporan
keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam
sumber daya perusahaan, kewajiban kepada kreditur dan ekuitas pemilik dalam
sumber daya bersih. Dengan demikian, laporan posisi keuangan dapat membantu
meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa depan.
·
Kegunaan
Laporan Posisi Keuangan
Adalah untuk
menganalisis :
1)
Likuiditas
Menguraikan
jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai waktu aset terealisasikan
atau sebaliknya, konversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar.
2)
Solvensi
Mengacu pada
kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuh tempo.
·
Keterbatasan
Laporan Posisi Keuangan
1)
Sebagian besar aset dan kewajiban dicatat pada biaya
historis.
2)
Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk
menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca.
3)
Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan
nilai keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara objektif.
·
Pos-pos
dalam Laporan Posisi Keuangan
1) Aset
Manfaat
ekonomi yang mungkin diperoleh di masa depan, atau dikendalikan oleh entitas
tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
2) Liabilitas
Pengorbanan
manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yang berasal dari liabilitas
berjalan entitas tertentu untuk mentransfer aset atau menyediakan jasa kepada
entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa
lalu.
3) Ekuitas
Kepentingan
residu dalam aset sebuah entitas setelah dikurangi dengan
kewajiban-kewajibannya.
c.
Laporan
Perubahan Ekuitas
Laporan
perubahan ekuitas menyajikan informasi keuangan tentang perubahan ekuitas suatu
perusahaan selama satu periode.
Perubahan
ekuitas lazimnya terjadi antara lain karena hal-hal sebagai berikut :
·
Penambahan setoran dari pemilik (modal saham) selama
periode berjalan.
· Penambahan karena laba selama satu periode atau
pengurangan karena rugi selama satu periode.
· Pengurangan karena pendistribusian ekuitas melalui
pengumuman pembagian atau pendistribusian deviden.
d.
Laporan Arus
Kas
Laporan arus
kas merupakan laporan yang menyajikan informasi secara lebih detail tentang
akun kas, baik berupa aliran masuk kas maupun aliran keluar kas perusahaan
selama satu periode.
·
Manfaat
Laporan Arus Kas
Menurut PSAK
2009, manfaat laporan arus kas adalah sebagai berikut :
1)
Bermanfaat bagi para pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta menilai
kebutuhan perusahaan terhadap kas tersebut.
2)
Laporan arus kas bersama dengan laporan keuangan
lainnya, diharapkan dapat menghasilkan informasi yang memungkinkan pengguna
mengevaluasi perubahan yang terjadi dalam aset netto, struktur keuangan, dan
kemampuan perusahaan menjalankan usahanya dalam menghadapi perubahan bisnis.
·
Aktivitas-aktivitas
dalam Laporan Arus Kas
1)
Aktivitas Operasi
Adalah
aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lainnya yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Contoh :
penerimaan kas dari transaksi penjualan barang dagangan, dan pembayaran kas ke rekanan.
2)
Aktivitas Investasi
Adalah
perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak
termasuk setara kas.
Contoh :
pembayaran kas untuk pembelian aset tetap, dan penerimaan kas dari penjualan
aset tetap.
3)
Aktivitas Pendanaan
Adalah
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi
modal dan pinjaman entitas.
Contoh :
penerimaan kas dari penerbitan saham, dan pembayaran kas untuk pelunasan
obligasi yang jatuh tempo.
·
Metode
Penyusunan Laporan Arus Kas
1)
Metode Langsung (direct)
Penyusunan
laporan arus kas berdasarkan catatan akuntansi perusahaan, terutama akun kas.
2)
Metode Tidak Langsung (indirect)
Penyusunan
laporan arus kas berdasarkan pada laporan laba/rugi yang telah ada.
Sumber : Natalia, Irene, dan
Warsono-bin-Hardono, Sony. 2011. Akuntansi
Pengantar Adaptasi IFRS. Yogyakarta : Abpublisher.
Catur Ragil Sutrisno, S.E., M.Si., Ak., dosen
fakultas ekonomi Universitas Pekalongan.
Tanya min..jadi pengertian pos insidential apa??
BalasHapus