Advertisement
1.
Skema
-
Menjelaskan struktur logis sebuah
database.
-
Tingkatan skema, yaitu :
·
Tingkat konsep (conseptual level)
Merupakan cara pandang
sebuah organisasi terhadap database, yang mencakup seluruh elemen data dan
hubungan antar elemen data.
·
Tingkat eksternal (external level)
Merupakan serangkaian
padangan logis database oleh setiap individu pemakai.
·
Tingkat internal (internal level)
Merupakan rincian
penyampaian data, seperti layout, definisi, alamat dan indeks record.
2.
Kamus
Data
-
Merupakan salah satu komponen kunci
dalam sistem manajemen database, yang berisi informasi tentang struktur
database.
-
Input dapat berupa elemen data baru atau
data yang telah dihapus, sedangkan outputnya berupa berbagai macam laporan yang
bermanfaat bagi para pemrogram, perancang database, dan para pemakai lainnya.
-
Laporan dalam kamus data dapat
bermanfaat dalam perancangan dan implementasi sebuah sistem database sebagai
dokumentasi sistem, dan sebagai sebuah jejak audit.
3.
Bahasa
Sistem Manajemen Database
a.
Fungsi
dasar sistem manajemen database
·
Pembuatan (creating)
·
Pengubahan (changing)
·
Penginterogasian (querying)
b.
Alat
yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut, adalah :
·
Bahasa definisi data (data definition language / DDL)
Bahasa
yang digunakan untuk membuat, menyimpan, dan menghapuskan file.
·
Bahasa manipulasi data (data manipulation language / DML)
Bahasa
yang dipakai untuk memasukkan, mengupdate, menyisipkan, dan menghapus data
dalam file.
·
Bahasa interogasi data(data query language / DQL)
Digunakan
untuk menginterogasi data seperti memanggil, mengurutkan, dan menyajikan
sebagian database untuk merespon permintaan para pemakai.
4.
Fungsi
dan Pemakai Sistem Manajemen Database
a.
Administratur
Data
Bertanggungjawab untuk
penyusunan prosedur dan kebijakan umum untuk seluruh data.
b.
Administratur
Database
Bertanggungjawab untuk
melakukan koordinasi, pengawasan dan pengelolaan database.
5.
Syarat
Dasar Model Data Relasional
-
Karakteristik untuk menjamin akurasi /
integritas database, adalah :
a. Primary
key harus unik
·
Atribut / kombinasi beberapa atribut
yang secara unik mengidentifikasi sebuah baris dalam sebuah tabel.
·
Primary key untuk setiap baris dalam
sebuah relasi tidak boleh pecahan atau kosong.
b. Setiap
foreign key harus memiliki nilai yang berkaitan dengan nilai sebuah primary key
di lokasi lain.
·
Sebuah atribut dalam sebuah tabel yang
menjadi primary key tabel lain.
·
Digunakan untuk menghubungkan beberapa
tabel bersama-sama.
-
Karakteristik yang berkaitan dengan
penyederhanaan database relasional dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk pemrosesan transaksi,
yaitu :
a. Setiap
kolom dalam tabel harus menjelaskan objek yang diidentifikasi oleh primary key.
b. Setiap
kolom dalam sebuah baris harus bernilai tunggal.
c. Nilai
sebuah baris dalam sebuah kolom harus berjenis data sama.
d. Urutan
baris atau kolom tidak penting.
6.
Penginterogasian
sebuah Database Relasional
a.
Operasi
dasar dalam tabel data :
1) PROJECT
Membuat tabel (relasi)
baru dengan cara memilih kolom-kolom tertentu dari sebuah tabel yang sudah ada.
2) RESTRICT
Membuat tabel baru dengan cara memilih kolom
tertentu dari sebuah tabel yang sudah ada yang memenuhi kondisi tertentu.
3) JOIN
Membuat tabel dengan memilih kolom-kolom tertentu
dari beberapa tabel kemudian memilih baris yang memenuhi kondisi tertentu.
b.
Standard
text-based query language yang sebagian besar berbasis DBMS Relasional disebut
dengan structured query language (SQL).
c.
Keunggulan
SQL :
·
Powerful dan mudah digunakan untuk
menghasilkan berbagai laporan sehingga membantu kebutuhan informasi manajemen.
·
Memudahkan auditor memperoleh informasi
dari database klien.
7.
Model
Data Relasional
a.
Keuntungan
:
·
Meningkatkan kecepatan dan kemudahan
pengaksesan data secara signifikan.
· Memudahkan perancangan SIA dan sistem
informasi lain untuk memenuhi kebutuhan unit-unit dalam organisasi.
b.
Kelemahan
:
·
Tidak efisien untuk pengolahan transaksi
dan memerlukan memory yang lebih besar dibanding file based DBMS.
·
Tidak mudah mengakomodasi integrasi
jenis data yang kompleks (grafik, suara, peta)dengan text dan data numeric yang
terkait dengan pengolahan transaksi.
8.
Database
Berorientasi Objek
-
Model data berorientasi obyek membentuk
sebuah obyek yang berisi data dan instruksi untuk memanipulasi data dalam obyek
tersebut.
-
Pembungkusan data dan program dalam satu
obyek disebut “Encapsulation”.
Contoh : faktur penjualan.
a.
Kelebihan
database berorientasi obyek :
·
Mampu menangani jenis data yang kompleks
seperti, grafik, peta, suara, dan gambar.
·
Model data ini bermanfaat khususnya
untuk proyek telekomunikasi dan sejenisnya.
·
Dapat digunakannya kembali sebuah obyek
lama untuk membangun sistem baru, akan mempercepat penyusunan sistem database
yang baru.
b.
Kelemahan
Database Berorientasi Obyek
·
Encapsulation memungkinkan sebuah obyek
digunakan kembali dalam aplikasi baru.
Konsep ini dapat menghilangkan kemampuan untuk
melakukan query khusus :
-
Ada pembatasan metode akses
-
Manipulasi obyek yang ditetapkan oleh
perancang sistem.
·
Penggunaan pointer pada sistem manajemen
database (hanya memfokuskan pada kebutuhan pemakai dan mengabaikan kepentingan
pemrogram).
·
Tidak ada standar query yang mudah
digunakan.
Sumber : Power Point Dian Priatiningsih, SE, M.Sc., dosen
fakultas ekonomi Universitas Pekalongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, silahkan berkomentar pada kotak komentar di bawah ini