Jumat, 14 November 2014

Database Relasional

Advertisement
Akuntansi Keuangan - Database Relasional - Sebuah sistem manajemen database disifati oleh jenis model data logis yang mendasarinya. Model Data adalah sebuah representasi abstrak tentang isi sebuah database.

Sistem manajemen database disebut juga relational database, karena menggunakan relational data model yang disusun oleh Dr. E. F. Codd pada tahun 1970. Relational data model (RDM) menggambarkan segala sesuatu dalam database yang disimpan dalam bentuk tabel. Secara teknis, tabel tersebut dinamakan relasi (relations). Perlu diingat pula bahwa database relasional hanya menunjukkan bagaimana data tersebut muncul dalam conceptual dan external level schema. Data tidak benar-benar disimpan dalam tabel, namun diuraikan dalam skema level internal. Setiap baris dalam relasi, disebut tuple yang berisi data tentang specific occurrence untuk setiap entity yang disajikan oleh tabel.

Database Relasional

Syarat Dasar Model Data RelasionalAda enam karakteristik penting yang akan didiskusikan, dua karakteristik pertama adalah untuk menjamin akurasi atau integritas database, yaitu:

1. Primary key harus unik.

Primary Key adalah atribut atau kombinasi beberapa atribut  yang secara unik mengidentifikasi sebuah baris dalam sebuah tabel. Sebagai tambahan, primary key untuk setiap baris dalam sebuah relasi tidak boleh pecahan atau kosong. Oleh karena itu, atribut yang terpilih untuk menjadi primary key harus berisi angka bulat agar dapat digunakan untuk merepresentasikan atribut lain yang diwakilinya.

2. Setiap foreign key harus memiliki nilai yang berkaitan dengan nilai sebuah primary key di lokasi lain.

Foreign key adalah sebuah atribut dalam sebuah tabel yang menjadi primary key tabel lain. Foreign key digunakan untuk menghubungkan beberapa tabel secara bersama-sama. Perlu diperhatikan pula bahwa foreign key dapat saja kosong jika tidak ada hubungan antara dua tabel.

Empat karakteristik berikutnya berkaitan dengan penyederhanaan database relasional dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk pemrosesan transaksi, yaitu sebagai berikut:

3.    Setiap kolom dalam tabel harus menjelaskan karakteristik obyek yang diidentifikasi oleh primary key.

Lihat kembali pada tabel di atas dan perhatikan bahwa setiap kolom dalam tabel menguraikan tentang berbagai properti untuk setiap jenis barang. Informasi tentang pemasok yang memasok barang dan pelanggan yang membeli barang, tidak dimasukkan dalam tabel persediaan.

4.    Setiap kolom dalam sebuah baris harus bernilai tunggal.

Pada tabel di atas, setiap kolom memiliki satu dan hanya satu nilai yang dicatat dalam setiap baris.

5.    Nilai sebuah baris pada sebuah kolom harus berjenis data sama.

Dalam tabel di atas, kolom kode barang memiliki nilai bulat untuk setiap baris.

6.    Urutan baris atau kolom tidak penting.

Penyusunan kembali urutan baris atau kolom tidak akan mengubah informasi yang disajikan dalam tabel di atas.
Advertisement

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, silahkan berkomentar pada kotak komentar di bawah ini